BismillahirRahmaanirRahiim
Dear All,
Suka-duka silih berganti kita dengar, saksikan, dan alami namun sesuka-sukanya apa, manusia TIADA AKAN lepas kendali dan seduka-dukanya apa TIADA AKAN frustasi tapi tetap mendengar, melihat, merasakan kesejukan kedamaian surgawi dalam hati jika TELAH AMALKAN PANCALAKU. Efek Pancalaku dimulai dari hati menuju jiwa menuju pikiran menuju ucapan menuju tindakan menuju kebiasaan menuju budaya masyarkat menuju budaya nasional menuju budaya dunia, demikian pula efek surga atau neraka dimulai dari hati menuju jiwa menuju pikiran menuju ucapan menuju tindakan menuju kebiasaan menuju budaya masyarakat menuju budaya nasional menuju budaya dunia. Semakin banyak yang amalkan Pancalaku maka efek kesejukan kedamaian surgawi dalam hati dalam dada akan membersihkan-menyejukan-mendamaikan jiwa, lalu membersihkan-menyejukan-mendamaikan pikiran, lalu membersihkan-menyejukan-mendamaikan ucapan, lalu membersihkan-menyejukan-mendamaikan tindakan, lalu membersihkan-menyejukan-mendamaikan kebiasaan, lalu membersihkan-menyejukan-mendamaikan masyarakat, lalu membersihkan-mendamaikan bangsa, lalu membersihan-mendamaikan dunia. Surga di hati dimulai dari amalkan Pancalaku. Atau sebagaimana ditulis di facebook:
Death is not the end but the beginning
Life is not eternal but temporary
Heaven is not to be pursued but felt in the heart
Hell is not to be feared but extinguished by sacred heart
Heaven Hell starts from the heart
Holy hearts hear, see, taste heaven everywhere despite grief
Corrupt hearts hear, see, feel hell everywhere despite successful life
Death is not the end but the beginning
Life is not eternal but temporary
Heaven in heart begins from doing Pancalaku
~ Yos Wiyoso Hadi (January 18, 1975 – )
[In Bahasa]
Kematian bukan akhir tapi awal
Kehidupan bukan abadi tapi sementara
Surga bukan untuk dikejar tapi dirasakan dalam hati
Neraka bukan untuk ditakuti tapi dipadamkan dengan hati suci
Surga Neraka dimulai dari hati
Hati yang bersih mendengar, melihat, merasakan surga dimana-mana meski duka
Hati yang kotor mendengar, melihat, merasakan neraka dimana-mana meski sukses dunia
Kematian bukan akhir tapi awal
Kehidupan bukan abadi tapi sementara
Surga dalam hati dimulai dari amalkan Pancalaku
~ Yos Wiyoso Hadi (18 Januari 1975 – )
Dan api Pancalaku adalah Percaya kepada Tuhan dan sumbu api Pancalaku adalah CINTANYA cinta pada Tuhan.
If you believe in God, why are you sad?
And if you believe, why are you afraid of death?
Seek forgiveness from the Creator of
the Heavens-Earth- Universe and you
Then your sadness and fears will disappear
If not, then it means that you have repent with words
but not with pure and right intention.
May Allah forgive me and bless you.
~ Yos Wiyoso Hadi (January 18, 1975 – )
[In Bahasa]
Jika engkau percaya pada Tuhan, kenapa engkau sedih?
Dan jika engkau percaya, mengapa engkau takut mati?
Carilah pengampunan dari sang Pencipta
Langit-Bumi-Alam Semesta dan dirimu
Maka segala kesedihan dan ketakutanmu hilang
Jika tidak, maka itu berarti engkau telah bertobat dengan kata-kata
tapi tidak dengan niat yang ikhlas dan benar.
Semoga Allah mengampuni saya dan merahmati kalian.
~ Yos Wiyoso Hadi (18 Januari 1975 – )
Dan garis besar Pancalaku dapat dibaca di http://www.pajak.go.id/content/article/bringing-blessings-institution-community-nation-and-state?lang=en yang telah di-like 111 lebih pembaca. Alhamdulillah. Keluhuran dimulai dari hati menuju jiwa menuju pikiran menuju ucapan menuju tindakan menuju kebiasaan menuju LINGKUNGAN KERJA/AKTIVITAS menuju budaya masyarakat menuju budaya nasional menuju budaya dunia yang LUHUR dunia-akhirat.
“Allah has promised those who have believed among you and done righteous deeds that He will surely grant them succession [to authority] upon the earth just as He granted it to those before them and that He will surely establish for them [therein] their religion which He has preferred for them and that He will surely substitute for them, after their fear, security, [for] they worship Me, not associating anything with Me. But whoever disbelieves after that – then those are the defiantly immoral.”
( Surat An-Nuur verse: 55 )
amin
http://id.linkedin.com/in/yoswhadi
Ketua Dewan Pembina Gerakan SUARA HATI