Kumpulan Hikmah Ramadhan 1434H (8)

Hikmah 71

“Dhikr is the door to seven Heavens,

Its key is Fanafillah through being

Humble, truthful, sincere, zuhud

Without it anyone will still in front of the door

Without hearing, seeing and smelling anything.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Dzikir adalah pintu ke tujuh surga,

Kuncinya adalah dengan Fanafillah

Melalui rendah hati, lurus, tulus, zuhud

Tanpa itu siapa pun akan tetap di depan pintu

Tanpa mendengar, melihat dan mencium apa-apa.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

Hikmah 72

“Love, Beauty, Grace, Luck and Light are always within and around

those who are humble, truthful, sincere, zuhud and fanafillah.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Cinta, Keindahan, Rahmat, Keberuntungan dan Cahaya ada selalu pada

dan mengelilingi mereka yang rendah hati, lurus, tulus, zuhud, fanafillah.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

“So which of the favors of your Lord would you deny?”

( Surat Ar-Ra?m?n verse 13 )

 

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

( QS Ar-Ra?m?n ayat ke-13 )

 

Hikmah 73

“The gate of truthfulness is humility, the gate of sincerity is truthfulness

The gate of zuhud is sincerity, the gate of fanafillah is zuhud,

And the gate of the greatest favors of your Lord is fanafillah.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Gerbangnya Lurus adalah Tawadhu’, gerbangnya Tulus adalah Lurus,

Gerbangnya Zuhud adalah Tulus, gerbangnya Fanafillah adalah Zuhud,

Dan gerbangnya Nikmat Karunia terbesar dari Tuhanmu ialah Fanafillah.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

“So which of the favors of your Lord would you deny?”

( Surat Ar-Ra?m?n verse 13 )

 

Hikmah 74

“The horse of truthfulness is humility, the horse of sincerity is truthfulness

The horse of zuhud is sincerity, the horse of fanafillah is zuhud,

And the horse of the greatest favors of your Lord is fanafillah,

Each ‘horse’ brings satisfaction, blessing and nearness to God for the riders.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Kudanya Lurus adalah Tawadhu’, kudanya Tulus adalah Lurus,

Kudanya Zuhud adalah Tulus, kudanya Fanafillah adalah Zuhud,

Dan kudanya Nikmat Karunia terbesar dari Tuhanmu ialah Fanafillah,

Setiap ‘kuda’ membawa kepuasan, keberkahan dan kedekatan kepada Allah bagi para penunggangnya.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

“So which of the favors of your Lord would you deny?”

( Surat Ar-Ra?m?n verse 13 )

 

Hikmah 75

“The river of truthfulness is humility, the river of sincerity is truthfulness

The river of zuhud is sincerity, the river of fanafillah is zuhud,

And the river of the greatest favors of your Lord is fanafillah,

Each ‘river’ brings freshness, calmness and happiness for the swimmers.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Sungainya Lurus adalah Tawadhu’, sungainya Tulus adalah Lurus,

Sungainya Zuhud adalah Tulus, sungainya Fanafillah adalah Zuhud,

Dan sungainya Nikmat Karunia terbesar dari Tuhanmu ialah Fanafillah,

Setiap ‘sungai’ membawa kesegaran, ketenangan dan kebahagiaan bagi para perenangnya.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

“So which of the favors of your Lord would you deny?”

( Surat Ar-Ra?m?n verse 13 )

 

Hikmah 76

“The mount of truthfulness is humility, the mount of sincerity is truthfulness

The mount of zuhud is sincerity, the mount of fanafillah is zuhud,

And the mount of the greatest favors of your Lord is fanafillah,

Each ‘mount’ brings clarity, peace and easement for the climbers.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Bukitnya Lurus adalah Tawadhu’, bukitnya Tulus adalah Lurus,

Bukitnya Zuhud adalah Tulus, bukitnya Fanafillah adalah Zuhud,

Dan bukitnya Nikmat Karunia terbesar dari Tuhanmu ialah Fanafillah,

Setiap ‘bukit’ membawa kejelasan, kedamaian dan kenikmatan bagi para pendakinya.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

“So which of the favors of your Lord would you deny?”

( Surat Ar-Ra?m?n verse 13 )

 

Hikmah 77

“The way to truthfulness is Humility; the way to sincerity is Truthfulness,

The way to zuhud is Sincerity; the way to fanafillah is Zuhud,

And the way to the greatest favors of your Lord is Fanafillah,

Each way brings coolness, enlightenment, peace and happiness.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Jalan menuju Lurus adalah Tawadhu’, jalan menuju Tulus adalah Lurus,

Jalan menuju Zuhud adalah Tulus, jalan menuju Fanafillah adalah Zuhud,

Dan jalan menuju Nikmat Karunia terbesar dari Tuhanmu ialah Fanafillah,

Setiap jalan membawa kesejukan, pencerahan, kedamaian dan kebahagiaan.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

“So which of the favors of your Lord would you deny?”

( Surat Ar-Ra?m?n verse 13 )

 

Hikmah 78

“Satan always use ego to mislead mankind to mock each other,

provoke each other, hate each other, fight each other, kill each other

except those who are always humble, truthful, sincere, zuhud, fanafillah.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Setan selalu gunakan ego untuk menyesatkan umat manusia untuk saling

mengejek, saling menghasut, saling membenci, saling berperang, saling

bunuh KECUALI mereka yang selalu tawadhu’, lurus, tulus, zuhud, fanafillah.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

“O Dawud (David)! Verily! We have placed you as a successor on earth, so judge you between men in HAQQ (Truth) and follow not your EGO for it will mislead you from the Path of Allah. Verily! Those who wander astray from the Path of Allah (shall) have a severe torment, because they forgot the Day of Reckoning.”

( Surat ??d verse 26 )

 

“Hai Dawud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan Haqq (Benar) dan janganlah kamu mengikuti EGO, karena ia (ego) akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.”

( QS. ??d ayat ke-26 )

 

Hikmah 79

“The real enemies of mankind are only iblis, satan and ego.

No one can conquer them without being humble, truthful,

sincere, zuhud, fanafillah in dealing with all affairs of daily life.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Musuh-musuh nyata manusia hanya iblis, setan dan ego.

Tiada yang bisa mengalahkan mereka tanpa sikap tawadhu’, lurus, tulus,

zuhud, fanafillah dalam menangani segala urusan kehidupan sehari-hari.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

Hikmah 80

“Heal the hearts and souls of mankind from iblis, satan and ego

with the LOVE and LIGHT of Humbleness, Truthfulness, Sincerity,

Zuhud, Fanafillah. And no one can stop you with God’s permission.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Sembuhkanlah hati dan jiwa manusia dari iblis, setan dan ego

dengan CINTA dan CAHAYA Tawadhu’, Lurus, Tulus, Zuhud, Fanafillah

Dan tidak ada yang bisa menghentikan kalian dengan izin Allah.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

Hikmah 81

“Prophets and saints use different languages, customs and holy scriptures

to heal mankind. But they use the same traits to heal the world, which are

Humility, Truthfulness, Sincerity, Zuhud, and Fanafillah.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Nabi-nabi dan wali-wali Allah pakai bahasa, tradisi, dan kitab suci yang

berbeda-beda untuk menyembuhkan umat manusia. Namun mereka pakai

pendekatan yang sama untuk menyembuhkan dunia, yaitu dengan Tawadhu’,

Lurus (Jujur-Saleh-Berintegritas Tinggi), Tulus (Ikhlas), Zuhud, dan Fanafillah.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

Hikmah 82

“All prophets and saints are forbearing because forbearing is the fruit of Humility and Truthfulness. While forbearing without want anything in return is the fruit of Sincerity, Zuhud, and Fanafillah. The Forbearing fruit of Truthfulness is bigger and sweeter than the Forbearing fruit of Humility. And the Forbearing fruit of Sincerity is bigger and sweeter than the Forbearing fruit of Truthfulness. And the Forbearing fruit of Zuhud is bigger and sweeter than the Forbearing fruit of Sincerity. And the Forbearing fruit of Fanafillah is the biggest and sweetest of all.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Semua nabi dan wali Allah sabar karena sabar adalah buah dari Tawadhu’ dan Lurus. Sedangkan sabar tanpa harap balasan apa pun adalah buah dari Tulus, Zuhud, dan Fanafillah. Buah Sabarnya Lurus lebih besar dan lebih manis daripada buah Sabarnya Tawadhu’. Dan buah Sabarnya Tulus lebih besar dan lebih manis daripada buah Sabarnya Lurus. Dan buah Sabarnya Zuhud lebih besar dan lebih manis daripada buah Sabarnya Tulus. Dan buah Sabarnya Fanafillah adalah yang terbesar dan termanis dari semua buah Sabar.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

“Verily, We have inspired you (O Muhammad SAW) as We inspired Nuh (Noah) and the Prophets after him; We (also) inspired Ibrahim (Abraham), Isma’il (Ishmael), Ishaque (Isaac), Ya’qub (Jacob), and Al-Asbat [the twelve sons of Ya’qub (Jacob)], ‘Iesa (Jesus), Ayub (Job), Yunus (Jonah), Harun (Aaron), and Sulaiman (Solomon), and to Dawud (David) We gave the Zabur (Psalms). And Messengers We have mentioned to you before, and Messengers We have not mentioned to you, – and to Musa (Moses) Allah spoke directly. Messengers as bearers of good news as well as of warning in order that mankind should have no plea against Allah after the Messengers. And Allah is Ever All-Powerful, All-Wise.”

( Surat An-Nis?’ verse 163-165 )

 

“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Paling Maha Perkasa lagi Paling Maha Bijaksana.”

( QS. An-Nis?’ ayat ke-163 sd ke-165 )

 

Hikmah 83

“Behind the door of HUMILITY is Nafs-i-Mulhama (the inspired soul)

Behind the door of TRUTHFULNESS is Nafs-i-Mutma’inna (the tranquil soul)

Behind the door of SINCERITY is Nafs-i-Radiyya (the well pleased soul)

Behind the door of ZUHUD is Nafs-i-Mardiyya (the well pleasing soul)

Behind the door of FANAFILLAH is Nafs-i-Zakiyya* (the pure soul)

No one can open and enter those doors unless through Dhikr (Remembrance of God) and LOVE.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

P.S *Some spiritual masters named it as “Nafs-i-Safiyya” (the clean soul)

 

[In Bahasa]

“Di balik pintu RENDAH HATI adalah Nafsu Mulhamah (jiwa terilhami)

Di balik pintu LURUS-JUJUR adalah Nafsu Muthma’innah (jiwa yang tenang)

Di balik pintu TULUS adalah Nafsu Radiyyah (jiwa yang puas)

Di balik pintu ZUHUD adalah Nafsu Mardiyyah (jiwa yang diridhoi)

Di balik pintu FANAFILLAH adalah Nafsu Dzakiyyah* (jiwa yang murni suci)

Tiada yang dapat membuka dan memasuki pintu-pintu itu kecuali dengan Dzikir dan CINTA.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – )

 

NB: *Beberapa Ulama Spiritual menamainya dengan istilah “Nafsu Shofiyyah” (jiwa yang bersih)

 

“Then they both proceeded, till they met a boy, he (Khidr) killed him. Musa (Moses) said: “Have you killed a PURE (ZAKIYYA) soul who had killed none? Verily, you have done a deplorable thing.”

( Surat Al-Kahf verse 74 )

 

“Then He (Allah) inspired (A’LHAMA) it (the soul) to understand what is wrong and what is right for it; He will indeed be successful who purifies it (the soul).”

( Surat Ash-Shams verse 8-9 )

 

“O tranquil (MUTMA’INNA) soul, Come back to your Lord, Well-pleased (RADIYYA) and well-pleasing (MARDIYYA) unto Him!”

( Surat Al-Fajr verse 27-28 )

 

(The angel) said: “I am only a Messenger from your Lord, (to announce) to you the gift of a PURE (ZAKIYYA) boy (i.e. Jesus/’Isa).”

( Surat Maryam verse 19 )

 

[In Bahasa]

“Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: “Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih (NAFSAN DZAKIYYAH), bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar.”

( QS Al-Kahfi, ayat ke-74 )

 

“Maka Allah mengilhamkan (A’LHAMAH) kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu.”

( QS Asy-Syams, ayat ke-8 sd ke-9 )

 

“Hai jiwa yang tenang (MUTHMA’INNAH). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas (RADIYYAH) lagi diridhai-Nya (MARDIYYAH).”

( QS Al-Fajr, ayat ke-27 sd ke-28 )

 

(Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang SUCI (DZAKIYYAH).”

( QS Maryam ayat ke-19 )

 

“Allah does not look at your bodies nor your forms but He looks at your hearts and your actions.”

~ Sayyidina Muhammad SAW (Riyad as-Salihin Hadith 7, Chapter 1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *